BINTANG 9 – Bakal calon Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka setiap hari hampir tidak pernah absen menyerap aspirasi warga melalui silaturahmi ke sejumlah masyarakat di kampung kampung yang ada di kota Solo. Berbagai keluhan dan masukan tentunya akan di inventarisasi sebagai prioritas utama pembangunan kota Solo di masa yang akan datang jika ia terpilih nantinya.

Menyerap aspirasi masyarakat melalui silaturahmi tidak hanya membangun kerekatan persaudaraan, memperkokoh persatuan dan kesatuan bersama dalam upaya membangun bangsa, khususnya pembangunan kota Solo di masa depan, tetapi juga merubah cara kampanye politik praktis yang selama ini identik dengan pengerahan massa, bukan adu gagasan visi dan misi.

Di era milenial seperti sekarang ini sudah saatnya anak muda menjadi penentu kebijakan politik, bukan lagi duduk sebagai penumpang politik. Perkembangan jaman yang semakin cepat dan maju tidak hanya mempengaruhi kondisi sosial politik negara di berbagai belahan dunia, tetapi juga merubah pola pikir masyarakat dalam satu generasi. Sehingga kebijakan politik juga harus turut serta mengikuti perkembangan jaman, utamanya menghadapi tantangan global yang semakin komplek.

Jika selama ini panggung politik tanah air, daerah dan di pusat lebih banyak di dominasi tokoh angkatan 65 dan 98, sekarang saatnya generasi muda milenial maju menggantikan posisi mereka di panggung politik, dengan membawa gagasan dan kebijakan yang lebih fresh yang sesuai dengan perkembangan jaman saat ini.

Majunya beberapa kepala daerah dalam Pilkada 2020 yang dianggap sudah uzur dan lemah dalam menerapkan kebijakan karena tidak sesuai dengan perkembangan jaman, di nilai hanya sekedar menuruti syahwat melanggengkan kekuasaan atau menyelamatkan borok kebijakan masa lalu.

Oleh karena itu adu gagasan dalam sebuah tahapan pilkada hendaknya menjadi prioritas utama bagi para calon kepala daerah.

Jangan sampai bangsa ini hanya di sibukan oleh berita hoax dan isu sara. Jangan sampai masyarakat di lelahkan dengan berbagai berita bohong yang dapat memecah belah bangsa. Para calon pemimpin kepala daerah harus visioner, beradab dan berbudaya, sehingga tidak hanya memiliki arah yang jelas di dalam menghadapi tantangan jaman, tetapi juga memiliki karakter jati diri sebagai bangsa yang adab dan berbudaya.

Ke ta’diman seorang pemimpin yang selalu menghormati orang lain apalagi kepada orang yang lebih tua hendaknya di miliki para calon kepala daerah, agar segala kebijakan yang ia keluarkan nantinya senantiasa berlandaskan pada kamaslahatan umat. Bukan sekedar kepentingan politik praktis, kelompok ataupun golonganya.

Majunya para milenial dalam kancah politik tak lepas dari kejenuhan mereka yang lelah melihat panggung politik banyak di dominasi kepentingan kelompok, bukan politik masa depan bagaimana membawa bangsa ini semakin lebih maju dan mampu bersaing menghadapi pesatnya industry jaman.

Anak muda adalah tokoh perubahan, karena di pundak mereka masa depan bangsa ini di letakan. Kemajuan bangsa di tumpukan pada gagasan dan pemikiranya agar dapat di realisasikan dalam kebijakan politiknya. / redaksi Bintang9