NUSOLO-Rabu Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar. Dimana sebagian orang arif dan kasyaf meyakini bahwa pada hari tersebut akan di turunkan balak. Sehingga  oleh sebagian orang akan melakukan  sholat tolak balak demi tertolaknya balak dan bencana di bulan Safar.

Lantas bagaimana hukumnya  sholat tolak balak rabu wekasan ? serta tata cara pelaksanaanya ?.

Di katakan pada hasil musayawarah Lembaga Batsul Masail Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama  Kota Surakarta yang di ketua oleh Kiai Ahmad Mustain Nasoha, bahwa sholat rabu wekasan hukumnya di perbolehkan selama diniatkan sholat masyru’ah.

‘ Misalnya sholat mutlak, sholat hajat, sholat tasbih dan lain sebagainya.  Yang mana melalui perantara sholat tersebut di harapkan Allah SWT akan mengangkat bencana dan balak yang di timpakan. “ Jelas Ketua LBM NU Solo dalam keteranganya

Sedangkan jika sholat tersebut kata Kiai Mustain menambahkan, di niati sholat safar atau sholat li darf’il  bala’ maka hukumnya haram dan bid’ah mazmumah.

Adapun pada tata cara sholatnya sebanyak empat rakaat dua kali salam dengan niat sholat mutlak atau yang lain.

Sedangkan di setiap rakaat setelah Fatihah membaca Al-Kautsar sebanyak 17x, Al Ihklas 5x, al Falaq 1x,  An-Nas 1X.

‘ Dalil dalam hukum sholat Rabu Wekasan di ambil dari kitab  Tuhfatul Mughtaj juz 2 halaman 238. Kitab Minhajus Suru halaman 17 – 18. Kitab Al Jawahir Al-Khomsu halaman 50-51. Kitab Al Ghunyah juz 2 halaman 237. Kitab Sulam Al-Futuhat juz 5 halaman 2-4. Kitab Kanzun Najah Wa As-Surur halaman 33 dan Fatwa K.H. Hasyim Asy’ri ‘ Tukasnya./ Jk